NGRAMBE-Suasana haru dan penuh makna menyelimuti Balai Desa Sambirejo pada Senin pagi. Sebanyak 20 orang tua dari Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Teratai resmi diwisuda sebagai lulusan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) Angkatan ke-6. Acara ini merupakan penanda akhir dari proses pembelajaran intensif yang bertujuan membekali orang tua dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh anak secara holistik.
Wisuda SOTH diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Sambirejo, bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Ngawi. Hadir membuka acara, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Ngrambe, Raden Wahyu Trijanto, yang mewakili Camat Ngrambe. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas komitmen para orang tua yang telah menyelesaikan program ini.
“Menjadi orang tua hebat bukanlah perkara instan. Program ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam membina keluarga sebagai unit terkecil pembangunan,” ucap Raden Wahyu, disambut tepuk tangan hadirin.

Turut hadir mewakili Kepala DP3AKB Ngawi, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera, Puji Sulistyaningsih. Ia menegaskan bahwa pembentukan karakter anak dimulai dari rumah. “Dengan bekal yang diperoleh dari SOTH, kami berharap para orang tua mampu menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka,” tuturnya.
Ny. Dena Kusnu, Ketua TP-PKK Kecamatan Ngrambe juga hadir dalam kesempatan ini. Beliau menyampaikan bahwa SOTH adalah investasi jangka panjang yang berakar dari keluarga. “Ibu-ibu lulusan SOTH hari ini adalah agen perubahan di rumah dan di lingkungan,” ujarnya.

Kepala Desa Sambirejo, Susilo, yang turut mendampingi selama prosesi, menyampaikan kebanggaannya atas capaian para peserta. Acara juga dihadiri oleh Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Ngrambe Suharti, lintas sektor dari Koramil 0805/07 Ngrambe, Polsek Ngrambe, Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Ngrambe, serta Petugas Lapangan KB (PL-KB) setempat.
Lebih dari sekadar seremoni, wisuda ini menjadi ruang refleksi mendalam bagi para peserta. Nuri, salah satu wisudawati, menuturkan kesan dan harapannya. “Saya belajar banyak, tidak hanya tentang pola asuh yang tepat, tapi juga bagaimana membangun komunikasi yang sehat dalam keluarga. Ini pengalaman yang mengubah cara saya memandang peran sebagai ibu,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Dengan iringan prosesi sederhana namun khidmat, satu per satu para orang tua menerima sertifikat kelulusan. Senyum bangga dan haru terpancar di wajah mereka. Di balik kain batik yang dikenakan, tersimpan semangat baru untuk terus belajar dan mendampingi tumbuh kembang anak dengan lebih bijak.
Program SOTH tak hanya berhenti pada titik wisuda. Ia menjadi awal dari perjalanan panjang mewujudkan keluarga yang kuat, sehat, dan sejahtera—pilar utama bagi kemajuan bangsa.