NGRAMBE-Pendopo Kecamatan Ngrambe menjadi saksi momen penutupan yang hangat sekaligus membanggakan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu pagi, 24 Juli 2025. Sejak pukul 09.00 WIB, para mahasiswa dari enam desa lokasi KKN di Kecamatan Ngrambe—yakni Hargomulyo, Giriharjo, Wakah, Sambirejo, Sidomulyo, dan Tawangrejo—menggelar Presentasi Hasil KKN sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus perpisahan dengan jajaran kecamatan dan desa.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Camat Ngrambe Kusnu Heri Purwanto yang dalam sambutannya mengapresiasi peran aktif para mahasiswa dalam menghidupkan dinamika sosial di tengah masyarakat desa. Beliau didampingi oleh Kasi Kesos Raden Wahyu Trijanto dan Kasi PMD Indra Sudarmaji, Kasi Yanum Rumini, Kasubag Umum Eko Adi Prayitno serta para staf kecamatan yang turut menyimak paparan demi paparan dari tiap kelompok mahasiswa.

“Kami melihat kehadiran adik-adik mahasiswa bukan sekadar menjalankan program kerja, tapi juga menyemai semangat kolaborasi dan pendidikan di tengah masyarakat,” ujar Camat Ngrambe, disambut anggukan hangat dari para hadirin.
Dua dosen pembimbing, Ibnu Mardiyanto dan Misbakul Munir, turut hadir memberikan dukungan dan menyampaikan kesan mendalam atas pelaksanaan KKN tahun ini. Masing-masing kelompok mahasiswa memaparkan berbagai program yang telah mereka jalankan—mulai dari pendampingan UMKM lokal, edukasi kesehatan dan kebersihan lingkungan, hingga pelatihan digitalisasi administrasi desa dan peningkatan literasi keagamaan.

Ahmad, salah satu peserta KKN dari kelompok Desa Giriharjo, menyampaikan pandangannya di akhir sesi presentasi.
“Ini bukan hanya soal kami belajar mengabdi, tapi juga tentang bagaimana kami belajar hidup di tengah masyarakat. Presentasi ini jadi momen reflektif, bahwa ternyata kehadiran kami bisa memberi makna, sekecil apapun itu,” ujarnya dengan nada haru yang tulus.

Menjelang siang, suasana formal berbalut hangat itu diperkaya dengan sajian makan siang bersama. Para tamu dan mahasiswa menikmati hidangan tradisional khas Ngrambe, seperti jenang sumsum, tahu bacem, sayur lombok ijo, urap daun kenikir, serta tempe gembus goreng yang renyah menggoda. Tak ketinggalan, wedang jahe sereh turut dihidangkan sebagai penutup yang menghangatkan suasana.
Acara berakhir menjelang pukul 13.00 WIB dengan sesi foto bersama dan saling berpamitan. Wajah-wajah mahasiswa tampak sumringah namun menyimpan kesan mendalam. KKN memang telah usai, tetapi jejak pengabdian dan cerita kebersamaan mereka akan terus tertinggal di bumi Ngrambe.
Dengan penuh harap, Kecamatan Ngrambe mengucapkan selamat jalan dan terima kasih kepada para mahasiswa UINSA Surabaya. Semoga kelak mereka kembali—bukan sebagai peserta KKN, melainkan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.