Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Sedekah Bumi di Desa Wakah

NGRAMBE-Malam yang penuh budaya dan kebersamaan tersaji di Lapangan Desa Wakah, Kecamatan Ngrambe, dengan digelarnya Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka perayaan Sedekah Bumi. Acara ini disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Camat Ngrambe Kusnu Heri Purwanto, Kepala Seksi PMD Indra Sudarmaji, Kepala Desa Wakah Mudakir, Kapolsek Ngrambe AKP Sukoco, Kepala Korwil Dikbud Ngrambe Budiono, serta perwakilan dari Koramil 0805/07 Ngrambe. (19/07/2024)

Pagelaran wayang kulit yang dipimpin oleh Dalang Ki Sukresno Agung Nugroho ini membawa lakon Sri Mulih dan Wahyu Katentreman sehingga membawa nuansa magis dan penuh makna dengan cerita-cerita epik yang disajikan. Dalam sambutannya, Camat Ngrambe Kusnu Heri Purwanto mengungkapkan apresiasinya terhadap pelestarian budaya yang dilakukan oleh Desa Wakah. “Pagelaran wayang kulit ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana pendidikan dan pelestarian nilai-nilai luhur budaya kita. Saya sangat bangga dengan inisiatif Desa Wakah,” ujar Kusnu Heri Purwanto.

Kepala Desa Wakah, Mudakir, turut menyampaikan bahwa pagelaran ini merupakan bagian dari upaya melestarikan tradisi dan mempererat kebersamaan warga desa. “Sedekah Bumi adalah wujud rasa syukur kita atas berkah yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Melalui pagelaran wayang kulit ini, kita juga ingin mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya,” kata Mudakir.



Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Seksi PMD Indra Sudarmaji yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pelestarian budaya lokal seperti wayang kulit memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan identitas masyarakat. “Kegiatan seperti ini harus terus didukung karena mengajarkan kita tentang nilai-nilai moral dan kearifan lokal yang sangat berharga,” ungkap Indra Sudarmaji.

Kapolsek Ngrambe, AKP Sukoco, menambahkan bahwa kerjasama antara berbagai pihak dalam menyukseskan acara ini patut diapresiasi. “Dengan adanya sinergi antara pemerintah desa, aparat keamanan, dan masyarakat, acara dapat berjalan dengan lancar dan aman. Ini adalah contoh baik dari kerjasama yang harmonis,” kata AKP Sukoco.

Sementara itu, Budiono, Kepala Korwil Dikbud Ngrambe, menekankan pentingnya mengintegrasikan budaya dalam pendidikan. “Wayang kulit mengandung banyak nilai pendidikan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu mendorong generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri,” tuturnya.

Pagelaran wayang kulit ini berlangsung semalam suntuk, diiringi oleh gamelan yang membuat suasana semakin hidup. Masyarakat tampak terpesona dengan kepiawaian Dalang Ki Sukresno Agung Nugroho dalam membawakan cerita, serta pesan moral yang disampaikan melalui tokoh-tokoh pewayangan.

Dengan berakhirnya pagelaran ini, Desa Wakah telah menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal dan mempererat ikatan sosial di antara warganya. Semoga acara seperti ini terus berlangsung dan menginspirasi desa-desa lain untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya mereka.

Author

  • Cundoko Pangestu Sasongko

    Cundoko Pangestu Sasongko adalah salah satu contoh nyata bahwa seorang ASN tidak hanya berkutat di dalam ruangan, tetapi juga memiliki peran yang besar dalam membentuk masyarakat sesuai tugas dan fungsinya. Dengan dedikasinya pada pemikiran inovatif, pemberdayaan masyarakat, dan keberpihakan pada keadilan sosial, Cundoko menjadi panutan bagi banyak individu yang tertarik pada pengembangan masyarakat yang berkelanjutan dan progresif

    View all posts