NGRAMBE-Ratusan pesilat Pagar Nusa Kecamatan Ngrambe dengan penuh semangat mengikuti Pawai Taaruf pada Minggu, 23 Februari 2025. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pencak Silat Pagar Nusa Kecamatan Ngrambe ini merupakan bagian dari tradisi dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Dengan titik awal di Halaman Pendopo Kecamatan Ngrambe, peserta pawai yang mengenakan seragam kebesaran Pagar Nusa berjalan tertib, mengumandangkan shalawat, dan membawa panji kebesaran perguruan. Pawai ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antaranggota, tetapi juga sebagai wujud syiar Islam melalui seni bela diri yang berakar kuat pada tradisi Nahdlatul Ulama.
Camat Ngrambe, Kusnu Heri Purwanto, secara resmi membuka acara ini, didampingi lintas sektor dari Koramil 0805/07 Ngrambe, Polsek Ngrambe, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Raden Wahyu Trijanto, serta Gus Khomsun Ya’La Suherman. Dalam sambutannya, Camat Ngrambe menyampaikan bahwa Pawai Taaruf ini bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
“Momentum ini bukan hanya menyambut Ramadan, tetapi juga meneguhkan bahwa Pagar Nusa memiliki peran penting dalam membangun generasi yang berakhlak, disiplin, dan siap mengabdi kepada masyarakat,” ujar Kusnu Heri Purwanto.
Sepanjang rute pawai, masyarakat antusias menyambut iring-iringan pesilat yang berjalan penuh semangat. Mereka memadati tepi jalan, memberikan dukungan, dan ikut melantunkan shalawat yang dikumandangkan peserta.
Salah satu peserta, Hariyanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki makna mendalam bagi dirinya dan rekan-rekannya. “Pawai Taaruf ini menjadi pengingat bahwa Ramadan bukan sekadar perubahan jadwal ibadah, tetapi juga momen memperbaiki diri. Kami sebagai pesilat Pagar Nusa ingin menunjukkan bahwa pencak silat bukan hanya soal fisik, tetapi juga pembentukan karakter dan kedisiplinan,” tuturnya.
Pawai ini berakhir kembali di Pendopo Kecamatan Ngrambe, ditutup dengan doa bersama sebagai wujud rasa syukur dan harapan agar bulan Ramadan tahun ini membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat. Semangat yang terpancar dari wajah para peserta menjadi bukti bahwa Pagar Nusa tidak hanya melestarikan pencak silat sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai bagian dari dakwah dan penguatan nilai-nilai keislaman.
