NGRAMBE-Pada Selasa, 6 Mei 2025, suasana Balai Desa Babadan dipenuhi semangat perubahan. Desa ini bersiap menghadapi Penilaian Lomba Desa Sehat Tahun 2025 melalui kegiatan pembinaan yang digelar oleh Puskesmas Ngrambe bekerja sama dengan Pemerintah Desa Babadan.
Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Ngrambe, Raden Wahyu Trijanto, yang hadir mewakili Camat Ngrambe. Turut mendampingi, Andhika Rahmawati dari Puskesmas Ngrambe yang sekaligus menjadi fasilitator utama dalam sesi pembinaan.

Pembinaan ini tidak sekadar seremonial. Dengan pendekatan supervisi menyeluruh pada 17 aitem penilaian per sub bidang, para peserta benar-benar diajak untuk menyelami esensi dari program Desa Sehat. Mulai dari tatanan kelembagaan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), hingga pengelolaan sanitasi dan lingkungan — setiap aspek dikupas dengan rinci dan aplikatif.
“Awalnya saya kira ini hanya pengulangan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Yetty, salah satu peserta yang juga kader kesehatan desa. “Tapi ternyata, banyak sekali poin penting yang kami lewatkan selama ini. Pembinaan seperti ini menyadarkan kami bahwa membangun desa sehat bukan soal mengejar predikat, tapi membentuk kebiasaan yang berkelanjutan,” lanjutnya dengan antusias.

Pembinaan ini menjadi momentum reflektif bagi seluruh elemen yang hadir. Tidak sedikit peserta yang menyimak dengan serius, bahkan mencatat ulang poin-poin perbaikan yang disarankan oleh tim pembina. Ada kesadaran kolektif yang menguat: bahwa keberhasilan dalam Lomba Desa Sehat bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses panjang membangun masyarakat yang peduli kesehatan secara menyeluruh.

Dengan kesungguhan yang ditunjukkan dalam kegiatan ini, Desa Babadan seolah memberi pesan: mereka tidak hanya bersiap untuk dinilai, tetapi juga siap untuk berubah.