NGRAMBE-Desa Setono, Kecamatan Ngrambe, menjadi pusat perhatian pada Kamis, 18 Juli 2025. Dua kegiatan bertema budaya dan religi digelar dalam satu hari penuh: pertunjukan Langen Bekso (Tari Gambyong) pada siang hari, dan Malam Pengajian bersama Mubalighah Nyai Hj. Khomsatun di malam harinya.

Kemeriahan dimulai sejak siang ketika panggung Langen Bekso dibuka oleh Camat Ngrambe Kusnu Heri Purwanto, didampingi Anggota DPRD Ngawi dari Fraksi PDI-P Pujo Wahono dan Kepala Desa Setono, Pradana Dykdhya Wahana. Hadir pula jajaran lintas sektor seperti Kapolsek Ngrambe Iptu Agus Hari Santoso, Danramil 0805/07 Kapten Inf. Parkuat, serta Kasi PMD Kecamatan Ngrambe Indra Sudarmaji, menandakan dukungan penuh dari berbagai elemen terhadap pelestarian budaya lokal.

Yang menjadi sorotan dalam pertunjukan ini adalah momen ketika Camat Kusnu, Pujo Wahono, Kapten Parkuat, Iptu Agus, dan Kades Pradana ikut menari bersama para penari Gambyong. Spontanitas ini memecah keformalan dan menyatukan pemimpin dengan masyarakat dalam suasana akrab dan gembira.
Salah satu warga, Sarwo (58), mengungkapkan rasa bangganya. “Kegiatan seperti ini membuat desa kami hidup. Seni dan agama dipadukan dalam satu hari, ini luar biasa. Kami merasa dihargai dan diperhatikan,” ujarnya.
Malam harinya, suasana berubah menjadi khidmat saat masyarakat berkumpul dalam pengajian di pelataran masjid desa. Nyai Hj. Khomsatun, dengan gaya ceramahnya yang lembut namun menyentuh, mengajak jamaah untuk merefleksikan nilai-nilai spiritual di tengah dinamika kehidupan modern.

Hari itu, Desa Setono tidak hanya menampilkan estetika seni tari dan keindahan dakwah. Lebih dari itu, ia menjadi ruang temu antara budaya, spiritualitas, dan kepemimpinan yang membumi—membangun kebersamaan, memperkuat identitas lokal.