NGRAMBE-Suasana pagi Desa Krandegan, Kecamatan Ngrambe, pada Ahad Pon, 20 Juli 2025, terasa berbeda dari biasanya. Ratusan jamaah berkumpul dalam satu majelis penuh khidmat—mengikuti Pengajian Rutin Nahdatul Ulama Anak Cabang Ngrambe, sebuah tradisi yang terus hidup sebagai ruang spiritual dan sosial warga.
Acara ini dibuka secara simbolis oleh Camat Ngrambe, Kusnu Heri Purwanto, yang menyampaikan apresiasi atas peran aktif NU dalam menjaga harmoni, nilai-nilai keagamaan, serta membangun ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat. “Pengajian seperti ini bukan hanya bentuk ibadah, tapi juga forum penyatu masyarakat dari berbagai lapisan,” ujar Camat dalam sambutannya, didampingi oleh Kepala Desa Krandegan Tri Mulyono, Kasi Kesos Raden Wahyu Trijanto, serta jajaran lintas sektor.
Tampak hadir Kapolsek Ngrambe Iptu Agus Hari Santoso, perwakilan Koramil 0805/07 Ngrambe, KUA Ngrambe, dan para tokoh masyarakat. Kekompakan lintas instansi ini mencerminkan semangat kolaboratif dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan.
Kegiatan ini semakin bermakna dengan tausiyah yang disampaikan oleh KH. Irkham Hanani dari Kabupaten Karanganyar. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga akhlak, memperkuat rasa syukur, dan memelihara tali silaturahmi sebagai wujud cinta kepada Rasulullah dan sesama umat.
Di sela keramaian, Mardikun, salah satu peserta yang rutin mengikuti pengajian, menyampaikan kesannya. “Saya selalu semangat datang ke pengajian Ahad Pon. Bukan hanya karena isi ceramahnya yang menyejukkan hati, tapi juga karena ini ajang untuk menyapa saudara, bertukar kabar, dan saling mendoakan,” ucapnya dengan mata berbinar.
Pengajian Ahad Pon di Krandegan bukan sekadar tradisi. Ia telah menjelma menjadi ruang kontemplasi, penguatan nilai-nilai ke-NU-an, dan simpul kebersamaan warga Ngrambe. Di tengah arus modernitas yang cepat, acara seperti ini menjadi pengingat akan pentingnya jeda, untuk kembali merekatkan diri pada akar spiritual dan sosial.
