NGRAMBE-Suasana sejuk pegunungan di Lesehan Fortuna, Desa Ngrendeng, Kecamatan Sine, menjadi latar bagi sebuah pertemuan penting lintas sektor. Di tempat sederhana namun sarat keakraban itu, Puskesmas Ngrambe menginisiasi Minilokakarya Tribulan Kedua Lintas Sektor (Linsek), sebagai bagian dari evaluasi dan penguatan program kesehatan masyarakat di Kecamatan Ngrambe.(23/07/2025)
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Camat Ngrambe, Kusnu Heri Purwanto, yang hadir didampingi Kepala Puskesmas Ngrambe, Muda Trimaryo Prisadono dan Korwil Dikbud Ngrambe Budiyono. Turut mendampingi, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Raden Wahyu Trijanto, serta Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Indra Sudarmaji. Hadir pula para kepala desa se-Kecamatan Ngrambe, unsur Polsek dan Koramil 0805/07 Ngrambe, KUA Ngrambe serta para pendamping desa.
Dalam sambutannya, Camat Kusnu menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor pemerintahan, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh. “Pertemuan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi momentum untuk menyamakan visi dalam pelayanan,” ujarnya.
Fokus diskusi mencakup monitoring pelaksanaan program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), serta Administrasi Manajemen Puskesmas untuk Tahun 2025. Kepala Puskesmas Ngrambe memaparkan capaian dan tantangan, serta mendorong peningkatan komitmen bersama untuk menjangkau sasaran yang belum optimal.
Anis, salah satu peserta dari unsur pendamping desa, menyampaikan refleksi yang menggugah, “Forum seperti ini memberi ruang dialog yang jarang kita dapat. Kita jadi tahu apa yang telah, sedang, dan harus kita kerjakan bersama. Ini penting, agar kerja kita tidak berjalan sendiri-sendiri.”
Keakraban antar peserta semakin terasa saat waktu istirahat tiba. Hidangan tradisional khas pedesaan disajikan—nasi jagung, bothok lamtoro, sayur bening bayam, peyek kacang, serta teh poci hangat menemani bincang-bincang ringan. Kebersahajaan ini menyempurnakan semangat gotong royong yang menjadi roh kegiatan.
Minilokakarya ini bukan hanya ruang koordinasi, tetapi juga cermin bahwa pelayanan kesehatan yang kuat lahir dari dialog, keterbukaan, dan kerja sama lintas sektor yang berkelanjutan.
