NGRAMBE-Suasana siang di Desa Krandegan, Sabtu 16 Agustus 2025, terasa berbeda. Jalan-jalan utama penuh warna, riuh tepuk tangan penonton bercampur dengan alunan musik tradisi dan sorak peserta. Karnaval Kemerdekaan digelar sebagai wujud syukur dan semarak peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Camat Ngrambe, Kusnu Heri Purwanto, hadir membuka sekaligus memberangkatkan pawai budaya. Beliau didampingi Kepala Desa Krandegan, Tri Mulyono, serta Kepala Puskesmas Ngrambe, Muda Trimaryo Prisadono. Tampak pula dukungan penuh dari lintas sektor, di antaranya Koramil 0805/07 Ngrambe dan Polsek Ngrambe.
Barisan demi barisan melintas dengan gaya dan peran masing-masing. Ada kelompok ibu-ibu dengan kostum adat, bapak-bapak yang menampilkan tokoh perjuangan, kawula muda dengan kreasi busana kontemporer, hingga anak-anak yang lugu mengenakan pakaian profesi. Semua menampilkan kebanggaan dan kegembiraan yang sederhana namun penuh makna.
Amalia, salah satu peserta karnaval, menuturkan kesannya, “Kegiatan seperti ini membuat kami merasa lebih dekat sebagai warga desa. Bukan hanya hiburan, tapi juga pengingat bahwa kemerdekaan ini diwariskan untuk kita rawat bersama.”
Kata-kata Amalia merefleksikan esensi dari karnaval ini. Ia bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan ruang kebersamaan. Masyarakat dari berbagai usia hadir, berjalan bersama, dan merayakan identitas mereka sebagai bagian dari bangsa.
Di tengah panas matahari siang, semangat tidak luntur. Justru semakin kuat. Karnaval di Desa Krandegan hari ini bukan hanya tentang kostum atau pawai. Ia adalah simbol kesetiaan, semangat gotong royong, dan rasa cinta tanah air yang terus hidup dalam denyut kehidupan masyarakat desa.
