NGRAMBE-Desa Tawangrejo, Kecamatan Ngrambe, menjadi saksi semaraknya dua momentum penting pada Kamis, 1 Agustus 2025: Wisuda Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) Angkatan ke-13 BKB Lili dan Tasyakuran Bersih Desa. Kegiatan yang dipusatkan di balai desa ini menjadi refleksi kebersamaan, komitmen terhadap pendidikan keluarga, serta pelestarian nilai-nilai budaya lokal.
Acara dibuka secara resmi oleh Camat Ngrambe, Kusnu Heri Purwanto, yang hadir bersama Ny. Dena Kusnu selaku Ketua TP-PKK Kecamatan Ngrambe. Dalam sambutannya, Camat Kusnu menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat Tawangrejo yang tidak hanya menjaga kearifan lokal melalui tradisi Bersih Desa, tetapi juga mendorong kualitas pengasuhan anak melalui program SOTH.
“SOTH bukan sekadar pelatihan, tetapi ikhtiar kolektif kita menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas dari lingkungan keluarga,” ungkap beliau.

Kehadiran jajaran Forkopimcam turut memperkuat kesan kolaboratif dalam kegiatan ini. Tampak hadir Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Raden Wahyu Trijanto, Kasi Pemerintahan Suharti, Kasi PMD Indra Sudarmaji, serta Kepala Desa Tawangrejo Eko Setyawan selaku tuan rumah. Dari unsur TNI dan Polri, turut hadir Danramil 0805/07 Ngrambe Kapten Parkuat dan Kapolsek Ngrambe Iptu Agus Hari Santoso, Kepala Puskesmas Ngrambe Muda Trimaryo Prisadono disertai perwakilan dari Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Ngrambe dan Petugas Lapangan KB (PL-KB).
Sebanyak 20 orang tua dinyatakan lulus dari program Sekolah Orang Tua Hebat yang difasilitasi oleh Bina Keluarga Balita (BKB) Lili Desa Tawangrejo. Mereka telah menyelesaikan serangkaian materi tentang pola asuh anak berbasis cinta, komunikasi efektif dalam keluarga, hingga stimulasi perkembangan balita.
Fitri, salah satu peserta wisuda, menuturkan kesan mendalamnya,
“SOTH membuka mata saya bahwa menjadi orang tua itu harus terus belajar. Kami diajak memahami tumbuh kembang anak, tidak hanya secara fisik tapi juga emosional. Saya merasa lebih siap mendampingi anak-anak tumbuh dengan penuh kasih.”

Setelah prosesi wisuda, suasana bergeser menjadi lebih khidmat dalam rangka Tasyakuran Bersih Desa. Warga berkumpul dalam harmoni, bersyukur atas keberkahan alam dan keselamatan desa. Tradisi ini tetap dijaga sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penghormatan kepada leluhur.
Saleh, tokoh pemuda setempat, menyampaikan bahwa Bersih Desa bukan sekadar tradisi tahunan,
“Ini bukan hanya ritual, tapi pengingat kolektif bahwa kita hidup dalam harmoni dengan alam dan sesama. Di era modern, nilai-nilai seperti ini justru semakin penting untuk kita jaga bersama.”

Puncak kegiatan akan dilangsungkan malam nanti dalam bentuk Pengajian Umum bersama KH. Fauzi Arhan dari Salatiga. Mubaligh kharismatik ini diharapkan memberikan siraman rohani yang memperkuat keimanan sekaligus menutup rangkaian kegiatan hari ini dengan nuansa religius dan penuh makna.
Kegiatan di Desa Tawangrejo ini bukan hanya mencerminkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lintas sektor, tetapi juga menjadi bukti bahwa pembangunan manusia dan pelestarian budaya bisa berjalan beriringan. Sebuah potret desa yang tak hanya tumbuh, tapi juga bertumbuh bersama.