NGRAMBE-Desa Babadan kembali menggelar Lomba Gema Parut (Gerakan Menanam dengan Memanfaatkan Pekarangan Rumah Tangga), sebuah inisiatif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan pekarangan secara produktif di tingkat rumah tangga. Kegiatan ini dinilai langsung oleh Ketua TP-PKK Kecamatan Ngrambe, Dena Kusnu, bersama Kepala Seksi Pemerintahan Suharti dan Kepala Seksi Pelayanan Publik Rumini, beserta tim evaluasi. Camat Ngrambe Kusnu Heri Purwanto juga tampak mendampingi tim penilai. Mereka menilai langsung hasil pemanfaatan pekarangan warga di seluruh RT dan RW di Desa Babadan, didampingi oleh Kepala Desa Babadan, Sunaryo.(30/09/2024)
Pemanfaatan Pekarangan untuk Kemandirian Pangan
Gema Parut menjadi salah satu program unggulan Desa Babadan dalam memberdayakan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka sebagai sumber pangan keluarga. Dengan menanam sayuran, tanaman obat, hingga tanaman hias, program ini diharapkan dapat mendukung kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua TP-PKK Kecamatan Ngrambe, Dena Kusnu, menjelaskan bahwa lomba ini menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan kesadaran dan kreativitas warga dalam memanfaatkan setiap jengkal lahan yang tersedia di sekitar rumah. “Pemanfaatan pekarangan tidak hanya mendukung kebutuhan pangan sehari-hari, tetapi juga mempercantik lingkungan dan meningkatkan kualitas udara sekitar,” ungkapnya.
Inovasi dan Kreativitas Warga Terlihat di Setiap Pekarangan
Selama penilaian, tim evaluasi mengunjungi berbagai titik di seluruh RT dan RW untuk melihat langsung hasil dari kreativitas dan kerja keras warga dalam memanfaatkan pekarangan rumah mereka. Di beberapa tempat, pekarangan telah disulap menjadi kebun kecil yang rapi dengan beragam jenis sayuran seperti cabai, tomat, kangkung, dan tanaman obat keluarga (toga) seperti jahe, kunyit, dan kencur. Beberapa warga bahkan memanfaatkan limbah rumah tangga seperti botol bekas dan kaleng sebagai pot tanaman, menambah nilai estetika dan fungsi dari pekarangan mereka.
Kepala Desa Babadan, Sunaryo, turut memberikan apresiasi atas antusiasme warga dalam mengikuti program ini. “Lomba Gema Parut ini bukan hanya kompetisi, tapi juga sebagai bentuk kepedulian masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk mendukung ketahanan pangan keluarga. Dengan demikian, warga tidak hanya menghemat pengeluaran, tapi juga mendapatkan pangan yang lebih sehat,” ujar Sunaryo.
Mendorong Kemandirian dan Kesadaran Lingkungan
Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Ngrambe, Suharti, juga menekankan pentingnya keberlanjutan dari program Gema Parut ini. “Pemanfaatan pekarangan rumah tangga adalah langkah kecil namun berdampak besar dalam mendukung kemandirian pangan dan pelestarian lingkungan. Dengan pola tanam yang baik, kita juga membantu menciptakan lingkungan yang hijau dan sehat,” jelas Suharti.
Tim penilai mencatat berbagai inovasi yang dilakukan oleh warga Desa Babadan, mulai dari vertical garden hingga pemanfaatan ruang sempit untuk menanam tanaman produktif. Keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam merawat kebun pekarangan juga menjadi nilai tambah dalam penilaian lomba ini.
Pengumuman Pemenang yang Dinanti
Lomba Gema Parut ini merupakan ajang tahunan yang dinanti oleh masyarakat Desa Babadan, di mana setiap keluarga berlomba-lomba untuk menunjukkan hasil terbaik dari pekarangan mereka. Hasil penilaian akan diumumkan dalam waktu dekat, dan para pemenang akan mendapatkan penghargaan atas usaha dan kreativitas mereka dalam memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan dan estetika lingkungan.
PERINGKAT | NAMA DESA | KETERANGAN |
---|---|---|
JUARA 1 | RT 4 RW 1 | – |
JUARA 2 | RT 1 RW 1 | – |
JUARA 3 | RT 4 RW 2 | – |
JUARA HARAPAN | RT 3 RW 1 | – |
Dengan selesainya kegiatan penilaian hari ini, diharapkan program Gema Parut dapat terus berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kecamatan Ngrambe. Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam menciptakan masyarakat yang mandiri pangan dan ramah lingkungan.